Februari 13, 2009

JERAWAT...???


Allouw readers... Tentu qta mua dah ga asing lagi dunkz ma istilah jerawat... Ni low...da artikel bagus wat nambah wawasan qta about... Jerawat... Apa itu jerawat??? Jerawat tu... swatu peradangan kelenjar unit pilosebaseus yang disertai sumbatan keratin pada kulit.
(trus apa tuh kelenjar unit pilosebaseus??? Keratin???)
Kelanjar unit pilosebaseus tuh tempat keluarnya rambut di kulit beserta kelenjarnya. Sedangkan yang dimaksud dengan keratin adalah lapisan paling luar dari kulit ari.

Tipe jerat

Type of Acne

(Tyuz gemana ci qo bisa jadi jerat???)
Proses terjadinya jerawat
gini low... paz Keratin lepas en' tertumpuk di kulit, muara kelenjar unit pilosebaseus bakal tersumbat. Nah penyumbatan ni menyebabkan getah kelenjar pilosebaseus tidak dapat keluar, so timbullah tonjolan pada permukaan kulit yang kita sebut dengan ‘jerawat’.

penyumbatan tu bakal lebih parah lo mpe terjadi infeksi oleh bakteri propionibacterium, sehingga terjadilah peradangan.

Lo qta lyat dari segi tempat munculnya, secara umum jerawat dapat dibagi menjadi dua, yaitu jerawat wajah dan jerawat badan. Sedangkan jika dilihat dari segi tingkat keparahannya, jerawat dapat terbagi menjadi tiga yaitu komedo, jerawat klasik (pimple) dan jerawat batu (cystic acne).

Jerawat komedo
Komedo muncul karena adanya sumbatan di pori-pori kulit yang disebabkan coz adanya sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang terlalu berlebihan pada kulit. Komedo dapat dibagi lagi menjadi dua, yaitu blackhead dan whitehead.

Blackhead terlihat seperti pori-pori yang membesar berwarna hitam -karena penyumbatan-. Blackhead dikatakan sebagai whitehead saat ada lapisan kulit baru yang tumbuh di atas penyumbatan tersebut. Hal itu yang menyebabkan warnanya berubah menjadi keputih-putihan en' disebut sebagai whitehead.

Jerawat klasik (pimple/acne vulgaris): Jerawat jenis ini berbentuk tonjolan -yang lebih besar dari komedo- kecil berwarna merah mudah. Jerawat jenis inilah yang paling banyak diidap oleh anak yang sedang memasuki usia pubertas.

Jerawat batu (cystic acne): Jerawat batu berukuran lebih besar dari jerawat klasik. Penyebab jerawat batu adalah lebih dikarenakan faktor genetik atau keturuan. Jerawat batu timbul karena kelenjar minyak yang sangat over-aktif dan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak secepat kulit normal.

Nah... readers dah pada tauw kan about jerawat...
Sekarang gni... mo tao cara pencegahannya nda...???

Ni beberapa hal yang dapat qta coba wat nyegah timbulnya jerat di kulit:
  • Banyak mengkonsumsi makanan segar dan alami. Sebagai kebalikannya, hindari mengkonsumsi makanan yang diawetkan atau yang mengandung bahan kimia seperti snack dan softdrink.
  • Olah raga secara teratur.
  • Hindari alkohol dan rokok.
  • Gunakan sabun pencuci muka yang cocok untuk jenis kulit anda.
  • Rajin minum air putih.
  • Hindari hal-hal yang dapat memicu timbulnya jerawat (baca Penyebab jerawat).
  • Jangan menggunakan make up secara berlebihan.
  • Anda dapat melakukan scrubbing secara rutin untuk membantu pengelupasan sel-sel kulit mati. Jangan melakukan scrubbing pada bagian kulit yang sudah terlanjur berjerawat, terutama jerawat jenis classic dan jerawat batu. melakukan scrubbing pada bagian kulit yang berjerawat dapat memperparah peradangan pada jerawat tersebut.

Kusus untuk jerawat di tubuh, hal-hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah atau mengurangi body acne adalah sebagai berikut.

  • Gunakanlah kain pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun pada saat anda berada di tempat atau melakukan aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat.
(Tyuz...lo q dah terlanjur jerat gemana??? Bawaanya pengen mencet...aj.)

Oouw.....
Gemana yah???
Bentar...t'cariin dulu yaw..

Hm... gni.....

Lo readers pengen mencet jerawat komedo anda, maka berikut ini adalah sedikit tips yang bisa diterapkan:
1. Pastikan bahwa jerawat yang mo dipencet bukan jerawat yang meradang. Jerawat yang meradang ditandai dengan warnanya yang merah, rasa sedikit gatal, ukurannya yang besar, dan adanya cairan putih berada di dalam kulit yang meradang. Hanya jerawat tipe komedo saja yang setidaknya bisa anda pencet. Adapun jerawat yang lebih besar dari komedo, walaupun belum meradang, sangat tidak dianjurkan wat dipencet-pencet.

2. Uapkan bagian kulit yang berkomedo agar pori-pori sedikit membesar dan dapat mempermudah proses pengeluaran komedo. Anda dapat melakukannya dengan cara merebus air secukupnya, kemudian apabila telah muncul uap airnya, posisikan wajah anda di dekat uap tersebut.

3. Jangan lupa untuk membersihkan permukaan kulit yang terkena jerawat, tangan atau alat lain yang digunakan untuk memencet jerawat anda.

Atawa kalian bisa menggunakan Komedo Ekstraktor
yaitu alat yang digunakan wat ngebantu memencet/mengeluarkan komedo. Alat ini berbentuk seperti pinset. Bedanya, pada ujungnya dibuat dengan desain kusus untuk membantu mempermudah proses pemencetan komedo.
(Tyuz gemana cara pake'nya???)
Berikut ini adalah tutorial singkatnya:
Sebelum menggunakan komedo ekstraktor, jangan lupa tentang ketika 3 tips diatas.
Setelah itu anda dapat mensterilkan alat komedo ekstraktor dengan cara mencelupkannya ke dalam larutan alkohol selama kurang lebih 1 menit.

Tekan secara lembut komedo anda dengan menggunakan ujung alat tersebut.

Untuk komedo tipe whitehead, tekan secara lembut dengan menggunakan ujung alat, kemudian putar ujung alat di atas komedo whitehead tersebut.

Setelah komedo berhasil dikeluarkan, anda dapat mengusapkan sedikit cairan alkohol ke area bekas komedo tersebut untuk membunuh bakteri.

Gambar komedo ekstraktor dan link pemesanan melalui Amazon.Com

4รถ Stainless Steel, two sided. Small loop used for whiteheads; flat side used to extract blackheads.



Gimana...? masih pusing ngadepin jerawat...?..?..?...
Dicoba dulu artikel di atas yaw...

Zemangadzzz...!!!..
Jerat...??? Syapa Takutz...???!!!

See U...

Februari 07, 2009

TOGA...???

Assalamu'alaikum.....

Hellouw readers... Aneh g sih low hari gini masih ada insan dari sang maha pencipta yang lum tauw apa ntu 'TOGA'???
Ow...gni ajah, mari_yukz sama-sama kita kupas bareng-bareng tentang 'TOGA'.

Toga tu singkatan dari Tanaman Obat Keluarga, ini berlaku wat keluarganya syapa aja, bagaimanapun keadaanya, en' dimanapun berada, khususnya yang punya lebihan halaman...ga' perlu luas-luas qo, paling minimal ya beberapa cm lah...( kali sepuluh pangkat dua). Kenapa? sebab tanaman-tanaman tersebut perlu media tumbuh dan berkembang supaya nantinya bisa dimanfaatin wat obat berbagai macam penyakit guna memenuhi kriteria hidup sehat masyarakat.

Key... daripada panjang lebar ngejelasin mendingan Chan kasih lyat contohnya yaw....

1. ALPOKAT

(Persea gratissima Gaertn.)

Sinonim :
= P. americana, Mill.

Familia :
Lauraceae









Nama Lokal :

Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera);


PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3-6 lembar daun.
Pemakaian Luar: Daging buah secukupnya dilumatkan, dipakai untuk masker. Daun untuk pemakaian setempat, biji digiling halus menjadi serbuk untuk menghilangkan sakit.

CARA PEMAKAIAN:
1. Sariawan:
Sebuah isi alpokat yang sudah masak diberi 2 sendok makan madu
murni, diaduk merata lalu dimakan. Lakukan setiap hari sampai
sembuh.

2. Kencing batu:
4 lembar daun alpokat, 3 buah rimpang teki, 5 tangkai daun randu,
setengah biji pinang, 1 buah pala, 3 jari gula enau, dicuci lalu
direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas.
Setelah dingin disaring lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.

3. Darah tinggi :
3 lembar daun alpokat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air
panas. Setelah dingin diminum sekaligus.

4. Kulit muka kering:
Buah diambil isinya lalu dilumatkan sampai seperti bubur. Dipakai
untuk masker, dengan cara memoles muka yang kering. Muka
dibasuh dengan air setelah lapisan masker alpokat tersebut
mengering.

5. Sakit gigi berlubang:
Lubang pada gigi dimasukkan bubuk biji alpokat.

6. Bengkak karena Peradangan:
Bubuk dari biji secukupnya ditambah sedikit air sampai menjadi
adonan seperti bubur, balurkan kebagian tubuh yang sakit.

7. Kencing manis:
Biji dipanggang di atas api lalu dipotong kecil-kecil dengan golok,
kemudian digodok dengan air bersih sampai airnya menjadi coklat.
Saring, minum setelah dingin.

8. Teh dan alpokat baik untuk menghilangkan rasa sakit kepala, nyeri
lambung, bengkak pada saluran napas, rasa nyeri syaraf (Neuralgia)
dan datang haid tidak teratur.

Data penelitian:
Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea coli dan Bacillus subtilis (E.O. ognulans dan E. Ramstad 1975).


2. APEL

(Pyrus malus, Linn)

Sinonim :
= Malus sylvestris, Mill

Familia :
Rosaceae









Nama Lokal :
Apel (Indonesia, Malang), Apple (Inggris), Appel (Perancis);;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kencing manis (diabetes mellitus), Diare;

Pemanfaatan :
1. Diabetes Mellitus
Bahan: 1 biji buah apel berukuran sedang.
Cara membuat : dibelah menjadi 4 bagian dan direbus dengan air 3-4
gelas sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas.
Cara menggunakan : diminum pagi-sore, dan dilakukan secara rutin.

2. Diare
Bahan: buah apel yang belum begitu masak.
Cara menggunakan: dimakan biasa.


3. ASAM JAWA

(Tamarindus indica, Linn.)

Sinonim :

Familia :
Leguminosae










Nama Lokal :

Tamarind (Inggris), Tamarinier (Perancis),; Asam Jawa (Indonesia), Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);

Pemanfaatan:
1. Asma
Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara mrnggunakan: diminum 2 kali sehari

2. Batuk Kering
Bahan: 3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

3. Demam
Bahan: 1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan ½ liter air
sampai mendidih, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

4. Sakit Panas
Bahan: 2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam
secukupnya
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
Catatan: bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini

5. Reumatik
Bahan: 1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu =
jawa)
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus
Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit

6. Sakit perut
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih
dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai obat gosok, terutama
pada bagian perut

b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
Cara membuat: kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air
panas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu
jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan
bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian
disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

7. Morbili
Bahan: 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang
kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut
dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi
penderita morbili

8. Alergi/Biduren (Jawa)
Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam
secukupnya, ¼ sendok kapur sirih.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

9. Sariawan
Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu
jari, 1 potong gula kelapa
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih
hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum biasa

10. Luka baru
Bahan: daun asam jawa secukupnya
Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka

11. Luka borok
Bahan: beberapa biji asam jawa (klungsu = jawa)
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka, kemudian diperban

12. Eksim dan Bisul
Bahan: 1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom =
jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit

13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Bahan: 3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
Cara membuat: biji asam jawa ditumbuk halus
Cara menggunakan: bagian yang bengkak dibersihkan terlebih
dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih,
kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa
tersebut.

14. Mencegah rambut rontok
Bahan: beberapa biji asam jawa
Cara menggunakan: sebelum keramas dengan shampo, kepala
dimasase terlebih dahulu dengan

Februari 05, 2009

IT

ASSALAMUALAIKUM Wr.Wb

IT
Pergeseran paradigma dalam pranata pendidikan yang semula terpusat menjadi desentralistis membawa konsekuensi dalam pengelolaan pendidikan, khususnya di tingkat sekolah. Kebijakan tersebut dapat dimaknai sebagai pemberian otonomi yang seluas-luasnya kepada sekolah dalam mengelola sekolah, termasuk di dalamnya berinovasi dalam pengembangan kurikulum dan model-model pembelajaran. Otonomi yang luas itu, hendaknya diimbangi dengan perubahan yang berorientasi kepada kinerja dan partisipasi secara menyeluruh dari komponen pendidikan yang terkait. Kondisi ini gayut dengan perubahan kurikulum yang sedang diluncurkan dewasa ini oleh pemerintah, yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Konsekuensi yang harus ditanggung oleh sekolah adalah restrukturisasi dalam pengelolaan sekolah (capacity building), profesionalisme guru, penyiapan infrastruktur, kesiapan siswa dalam proses belajar dan iklim akademik sekolah. Kebijakan penerapan KTSP dan pemberian otonomi pendidikan juga diharapkan melahirkan organisasi sekolah yang sehat serta terciptanya daya saing sekolah. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan pembelajaran berbasis teknologi informasi yang sangat pesat, hendaknya sekolah menyikapinya dengan seksama agar apa yang dicita-citakan dalam perubahan paradigma pendidikan dapat segera terwujud. Kecenderungan yang telah dikembangkan dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran adalah program e-learning. Beragam istilah dan batasan telah dikemukakan oleh para ahli teknologi informasi dan pakar pendidikan. Secara sederhana e-learning dapat difahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi (internet, intranet, ekstranet) dan multimedia (grafis, audio, video) sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pengajar (guru/dosen) dan pembelajar (siswa/mahasiswa). Model pembelajaran berbasis TIK dengan menggunakan e-learning berakibat pada perubahan budaya belajar dalam kontek pembelajarannya. Setidaknya ada empat komponen penting dalam membangun budaya belajar dengan menggunakan model e-learning di sekolah. Pertama, siswa dituntut secara mandiri dalam belajar dengan berbagai pendekatan yang sesuai agar siswa mampu mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran. Kedua, guru mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan, memfasilitasi dalam pembelajaran, memahami belajar dan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ketiga tersedianya infrastruktur yang memadai dan yang ke empat administrator yang kreatif serta penyiapan infrastrukur dalam memfasilitasi pembelejaran. Permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini adalah pada tingkat kesiapan peserta belajar, guru, infrastruktur sekolah, pembiayaan, efektifitas pembelajaran, sistem penyelenggaraan dan daya dukung sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis TIK. Lalu, apakah mungkin program e-learning dapat dilaksanakan di sekolah? Ini yang menjadi esensi dari kebermaknaan e-learning di sekolah. Menyiapkan program e-learning Pengalaman menunjukan dalam menyiapkan program e-learning tidaklah sesulit dalam bayangan kita, asalkan kita memiliki kemauan dan komitmen yang kuat untuk menuju ke arah itu. Tanpa komitmen dan dukungan secara teknis maka program e-learning di sekolah tidak mungkin akan terealiasi. Ada tip tentang kunci sukses terealisasinya program e-learning, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Bates, 2005) dalam journal of e-learning volume 5 tahun 2005, yakni adanya perencanaan dan leadership yang terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas sistem teknologi serta kemampuan guru dalam mengadapsi perubahan model pembelajaran yang baru yang sudah barang tentu didukung kemampuan mencari bahan pembelajaran melalui internet serta mempersiapkan budaya belajar bagi siswa. Ada empat langkah dalam manajemen pengelolaan program e-learning yakni pertama menentukan strategi yang jelas tentang target audience, pembelajarannya, lokasi audience, ketersediannya infrastruktur, budget dan pengembalian investasi yang tidak hanya berupa uang tunai. Kedua menentukan peralatan misalnya hoste vs installed LMS dan Commercial or OS-LMS, ketiga adalah adanya hubungan dengan perusahan yang mengembangkan penelitian berkaitan dengan program e-learning yang dikembangkan di sekolah. Ke empat menyiapkan bahan-bahan yang akan dibutuhkan bersifat spesifik, usulan yang dapat diimplementasikan serta menyiapkan short response time. Kesemuanya itu, hendaknya perlu dipikirkan masak-masak dalam konteks investasi jangka panjang. Membudayakan belajar berbasis TIK Berkembangnya teknologi pembelajaran berbasis TIK mulai tahun 1995 an, salah satu kendalanya adalah menyiapkan peserta didik dalam budaya belajar berbasis teknologi informasi serta kurang trampilnya dalam menggunakan perangkat komputer sebagai sarana belajar, serta masih terbatasnya ahli dalam teknologi multimedia khususnya terkait dengan model-model pembelajan. Untuk mempersiapkan budaya belajar berbasis TIK adalah keterlibatan orang tua murid dan kultur masyarakat akan teknologi serta dukungan dari lingkungan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Pembentukan kominitas TIK sangat mendukung untuk membudayakan anak didik dengan teknologi. Model ini telah dikembangkan di Jepang tepatnya di Shuyukan High School dengan membentuk club yang dinamai (Information Science Club), yakni sebagai wadah siswa untuk bersinggungan dengan budaya teknologi. Kompetensi guru dalam pembelajaran Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Pertama kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. Kedua, penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan yang ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject metter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan (additional matter) hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah dibuat. Dalam penetapan kualitas pembelejaran dengan menggunakan model e-learning telah dikembangkan oleh lembaga Qualitative Standards Scholarship Assessed: An Evaluation of the Professoriate yang dikembangkan oleh Glassick, Huber and Maeroff, (2005), dengan indikator-indikator instrumen yang telah dikembangkan meliputi: kejelasan tujuan pembelajaran, persiapan bahan pembelajaran yang cukup, penyiapan metoda belajar yang sesuai, menghasilkan hasil pembelajaran yang signifikan positif, efektifitas dalam mempresentasikan bahan pelajaran serta umpan balik yang kritis dari peserta didik. Beberapa hal yang perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-learning / digital classroom adalah guru menggunakan internet dan email untuk berinteraksi dengan siswa untuk mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan pengaturan efektifitas pemanfaatan internet dalam ruang multi media. Dengan mencermati perkembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan dan beberapa komponen penting yang perlu disiapkan serta pengalaman penulis dalam mengembangkan program e-learning maka program e-learning di sekolah bukanlah suatuhayalan belaka bahkan sesegera mungkin untuk diwujudkan.